Detail Budaya & Sejarah

TEGAL DESO

TEGAL DESO

Jenis Budaya: UPACARA ADAT

Tegal Deso merupakan salah satu acara sakral bagi masyarakat Donowati. Bagi mereka, Tegal Deso dapat dikatakan sebagai "riyoyone wong Donowati". Sedekah bumi dianggap sebagai hari besar masyarakat Donowati dikarenakan hampir setiap tahun mereka sangat berantusias dalam menyambut tradisi tahunan tersebut. Pelaksanakan acara Tegal Deso diatas tanggal 10-15 Bulan Selo Tahun Jawa. Tujuan diselenggarakannya acara Tegal Deso yakni sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Donowati atas limpahan rezeki dan ungkapan terima kasih kepada para leluhur yang telah berjasa pembuka lahan, pengayom serta pelindung untuk Kampung Donowati.

Berdasarkan tradisi turun temurun masyarakat Donowati, Tegal Deso memiliki berbagai rangkaian kegiatan. Sebelum dilaksanakannya acara Tegal Deso, masyarakat Donowati melakukan kirim doa di masjid setempat, yaitu Masjid Al-Hidayah dan Masjid Al-Amin. Setelah itu dilakukan Suguh Sejaji yang bertujuan untuk menyuguhkan sesaji atau seserahan kepada para leluhur dengan mengharapkan kehadirannya. kemudian dilanjutkan dengan seni musik tradisional Campursari sebagai hiburan masyarakat Donowati. Selain itu, masyarakat Donowati mempersiapkan acara Tegal Deso dengan memasak beberapa ayam kampung untuk dibakar, baik untuk bancakan di punden atau untuk tamu pribadi dan juga dikirim ke saudara sebagai bagian mempererat tali persaudaraan.

Pada hari pelaksanaan acara Tegal Deso, masyarakat berkumpul di Punden Donowati baik Punden Kulon maupun Punden Wetan dengan membawa tumpeng yang berisi nasi dan ayam kampung bakar tanpa ada tambahan lauk lainnya. Selanjutnya acara Bancakan Seribu Tumpeng yaitu dilakukan doa dan makan bersama seluruh masyarakat Donowati. Acara Bancakan atau makan bersama dapat mempererat kerukunan dan persaudaraan antar masyarakat Donowati. Sebagai penutup acara Tegal Deso, terdapat Pagelaran Wayang Gagrak Jawa Timur yang dilakukan semalam suntuk. Tegal Deso telah menjadi budaya kampung Donowati dan sudah seharusnya generasi muda berkewajiban untuk terus melestarikan warisan kebudayaan dari leluhur.